Jika Sumber Penyakitnya Dihilangkan, Apakah Babi Tetap Haram? Ini Jawaban Logisnya

Sedikit Info Seputar Jika Sumber Penyakitnya Dihilangkan, Apakah Babi Tetap Haram? Ini Jawaban Logisnya Terbaru 2017 - Hay gaes kali ini team Just Sharing Info, kali ini akan membahas artikel dengan judul Jika Sumber Penyakitnya Dihilangkan, Apakah Babi Tetap Haram? Ini Jawaban Logisnya, kami selaku Team Just Sharing Info telah mempersiapkan artikel ini untuk sobat sobat yang menyukai Just Sharing Info. semoga isi postingan tentang Artikel Berita, Artikel Islam, Artikel Kabar, Artikel Muslim, Artikel Terkini, yang saya posting kali ini dapat dipahami dengan mudah serta memberi manfa'at bagi kalian semua, walaupun tidak sempurna setidaknya artikel kami memberi sedikit informasi kepada kalian semua. ok langsung simak aja sob
Judul: Berbagi Info Seputar Jika Sumber Penyakitnya Dihilangkan, Apakah Babi Tetap Haram? Ini Jawaban Logisnya Terbaru
link: Jika Sumber Penyakitnya Dihilangkan, Apakah Babi Tetap Haram? Ini Jawaban Logisnya

"jangan lupa baca juga artikel dari kami yang lain dibawah"

Berbagi Jika Sumber Penyakitnya Dihilangkan, Apakah Babi Tetap Haram? Ini Jawaban Logisnya Terbaru dan Terlengkap 2017

Salah satu ciri khas kaum penyembah pikiran dan logika adalah selalu mencari alasan atas setiap perintah agar sesuai dengan pemikirannya. Padahal, pikiran manusia sangatlah terbatas dan dipenuhi kelemahan serta kekurangan.





Melalui pintu logika pula, mereka mencoba mengotak-atik sebuah hukum terkait halal dan haram. 

Misalnya, mereka sering bertanya dan mengandai-andai, jika sumber penyakit yang terdapat di dalam babi dihilangkan, apakah hukum mengonsumsi babi tetap haram atau berubah menjadi halal?

Menjawab pertanyaan ini, ada satu penjelasan menarik dari Badiuzzaman Said Nursi. Nursi menjelaskan dalam Al-Lama'at, hilangnya hikmah tidak membatalkan sebuah hukum terkait sesuatu atau sebuah perbuatan.

"Hukum-hukum syariat tidak bisa berubah karena perubahan hikmah. Ia bisa berubah karena sebab-sebab yang hakiki." tulis Said Nurdi menjelaskan dalam Al-Lama'at.

Sebagaimana diketahui, pengharaman babi karena adanya berbagai sumber penyakit hanyalah salah satu hikmah atas larangan tersebut. Selain dari itu, ada alasan lain yang hanya diketahui oleh Allah Ta'ala dan Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam.

Salah satunya, masih merujuk pada penjelasan Said Nursi, adalah karakter babi yang bisa menular kepada manusia yang memakannya.

"Siapa pun yang memakan daging babi," terang Nursi, "ia akan berkarakter babi."


Nursi juga menjelaskan, banyak keburukan yang akan dituai oleh pemakan babi. Alhasil, pemakan babi akan mendapatkan berbagai kerugian fisik berupa bersarangnya penyakit di dalam fisik dan berbagai jenis penyakit mental serta kejiwaan lainnya. [Om Pir/Tarbawia]


Sumber | republished by (YM) Yes Muslim !

Itulah sedikit Artikel Jika Sumber Penyakitnya Dihilangkan, Apakah Babi Tetap Haram? Ini Jawaban Logisnya terbaru dari kami

Semoga artikel Jika Sumber Penyakitnya Dihilangkan, Apakah Babi Tetap Haram? Ini Jawaban Logisnya yang saya posting kali ini, bisa memberi informasi untuk anda semua yang menyukai Just Sharing Info. jangan lupa baca juga artikel-artikel lain dari kami.
Terima kasih Anda baru saja membaca Jika Sumber Penyakitnya Dihilangkan, Apakah Babi Tetap Haram? Ini Jawaban Logisnya